Post by: Outbound Malang
Saya akan memberikan sebuah contoh yang nyata, judulny: “Pak DS membeli sebuah becak.” Pada suatu saat, Pak DS, (masih orang yang sama), bertugas diluar kota Jakarta. Dia memiliki seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan membutuhkan sarana transportasi yang aman dan murah. Tiba-tiba katanya, muncul sebuah ide bagaimana soal trasnportasi bisa diselesaikan, dan keamanan anaknya tetap terjamin. Yang dia lakukan sumggguh di luar dugaan, DS membeli sebuah becak. Kemudian ia memanggil seorang bapak tua yang tidak memiliki pekerjaan, yang ditugasi mengantar anaknya ke sekolah setiap hari. Setelah bertugas mengantar jemput sang anak ke sekolah, orang tua itu boleh mencari tambahan penghasilan lain dengan cara mencari penumpang. Perjanjian dibuat dan disepakati, bahwa setelah satu tahun becak tersebut akan menjadi milik si Bapak Tua tetapi dia berkewajiban menjaga keselamatan sang anak sekaligus mengantar dan menjemputnya. “Oh iya, satu lagi…” katanya. “Becak tersebut dihiasai bulu-bulu ayam yang berwarna-warni cerah.” Sang anak senang sekali.
Cerita ini salah satu contoh kecerdasan hati yang berpegang pada prinsip, berpikir melingkar dan mempergunakan radar hati. Saya akan coba bahas contoh tersebut dia atas. DS berprinsip pada keamanan anaknya. Namun dia juga mempertimbangkan prinsip memberi (kepada si Bapak tua), berprinsip pada kepercayaan (dari si Bapak tua), berprinsip sosial, berprinsip mencipta (lapangan pekerjaan), berprinsip membimbing (untuk si Bapak tua), berprinsip menolong (memberikan pekerjaan), berprinsip menghitung (masa kerja satu tahun sebelum memiliki becak untuk si Bapak tua), dan satu lagi, berprinsip indah (menghiasi becak). Inilah contoh berpikir melingkar itu
Incoming search terms for the article:
– Outbound Malang
– Outbound di Malang
– Outbound Training