Post by : Outbound Malang
“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat beribadah, orang yang memberi nafkah, dan orang yang berdoa memohon ampun sebuah fajar menyinsing.”
– Q.S. 3 Surat Ali ‘Imran (Keluarga Imran) Ayat 17 –
Berdasarkan diagram kepentingan dan prioritas tersebut, maka kesibukan dibagi menjagi tiga jenis kelompok. Kelompok yang sibuk mengisi waktu, kelompok yang sibuk pertengahan, danb kelompok yang sibuk mencapai tujuan:
Kelompok sibuk pengisi waktu, melakukan kegiatan sepele yang memboroskan waktu tetapi tidak penting. Kegiatan ini biasanya tidak memiliki tujuan jangka panjang. Mereka tidak tahu ke mana melangkah, di dalam pikiran mereka, mereka merasa sudah mencapai tujuan hidup, namun ibarat orang yang jalan di tempat, mereka tidak kemana-mana. Mengalir saja seperti air dan sibuk menyalahkan nasib. Kelompok ini juga selalu tampak sibuk. Namun sebenarnya mereka tidak produktif sama sekali. Pekerjaan tanpa visi dan misi adalah pebuatan sia-sia. Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa tanda bai keislaman seseorang ialah meninggalkan perbuatan yang sia-sia (H.R. Turmudzi).
Kelompok pertengahan, adalah kelompok yang melawan gelombang lautan.pekerjaan mereka terus-menerus mengatasi krisis dari hari kehari. Terus-menerus mengerjakan masalah mendesak. Bekerja seperi ini biasanya lebih mudah karena masalahnya sudah jelas di depan mata dan tidak memerlukan visi. Lama kelamaan dia akan terperosok juga pada rutinitas pekerjaan yang kurang penting, tetapi mendesak. Kelompok itu tidak akan cepat maju, karena tidak memiliki visi inisiatif. Prinsipnya sederhana saja, selesaikan masalah-masalah yang timbulkemudian beristirahat. Merekaa tidak ke mana-aman tetapi merasa dirinya sudah melakukan banyak hal secara maksimal. Tidak ada kemajuan yang berarti. Karena ia tidak memiliki visi yang kuat, mereka menjadi korban lingkungannya sendiri. umumnya mereka sering mengeluh dengan mengatakan: “Saya sudah bekerja maksimal tetapi hasilnya begini-begini saja, kurang apalagi saya.”
Kelompok pencapai tujuan, adalah orang yang sudah memiliki tujuan hidup yang jelas. Setiap langkah yang diambil adalah pengejawatan dan visinya. Kelompok ini selalu merencanakan langkah-langkah yang dibuatnya secara tujuan jangka pendek, yang bisa dicapai secara realitis, dalam jngka waktu tertentu. Dia selalu mematuhi visinya, dan visi tersebut menjadi auto pilot-nya. Suara hati terus dihidupkan sebagai radar kecerdasan hati yang mampu mendeteksi mana yang boleh danmana yang tidak boleh dilakukan. Kelompok ini mampu menentukan skala prioritas berdasarkan visi, prinsip, dan suara hati secara bijaksana.
Zero Mind 4:
Dengarlah suara hati, peganglah prinsip “karena Allah”, berpikirlah melingkar, sebelum menentukan kepentingan dan prioritas (99 Thinking Hats).
“Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan perbuatan apa yang telah dilakukannya, sebagai persediaan untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah tahu benar apa yang kamu lakukan.”
– Q.S. 59 Surat Al Hasyr (Pengusiran) Ayat 18 –
Incoming search terms for the article:
– Outbound Malang
– Outbound di Malang
– Outbound Training