KEPENTINGAN DAN PRIORITAS

Post by : Outbound Malang

Mereka diberi pahala dua kali karena kesabarannya. Mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan mereka nafkahkan sebagian dari apa yang Kami berikan kepadanya.

– Q.S. 28 Surat Al Qashash (Kisah-kisah) ayat 54 –

Kepentingan tidak sama dengan prioritas. Kepentingan cenderung bersifat mikro (diri sendiri), sedangkan prioritas bersifat makro (universal) yaitu mengarahkan kita untuk melaksanakan hal yang tepat. Prioritas juga lebih spesifik daripada efesiensi, yaitu mengarahkan kita untuk melaksanakan sesuatu secara benar. Dengan demikian, prioritas menjadi sebuah hal yang esensial sekaligus menjawab permasalahan sumber-sumber yang tidak mencukupi, manusia serta materi yang sangat terbatas. Prioritas bermuara dari prinsip, suara hati, kepentingan dan kebijakasanaan.
Hari Sabtu, tanggal 12 Agustus 2000 yang lalu, sebuah musibah terjadi, kapal selam nuklir Rusia Kursk, kandas di dasar Laut Barents pada kedalaman 119 meter. Kapal perang sepanjang 154 meter (lebih panjang dari lapangan sepak bola yang berukuran 110 meter) dengan bobot permukaan 13.900 ton ini tergolek tanpa daya di dasar laut yang terletak di barat laut rusia. Kapal selam penyerang kelas Oscar II ini mengangkut 118 orang awak dan persenjataan nuklir. Dalam kasus kapal selam nuklir Kursk yang terpuruk di dasar Laut Artik ini, tak terlihat perasaan sesal di kalangan petinggi rusia. Presiden rusia, Vladimir Putin, tidak segera meminta bantuan Internasional karena alasan “rahasia strategis”. Ketika musbah terjadi, menurut “Reuters” maupun AFP, Putin tengah berlibur ke Laut Hitam. Dan baru angkat bicara, serta meminta bantuan internasional aetelah empat hari berita musibah terungkap. Kala itu cadangan oksigen sudah menipis. Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan Noerwegia dengan cepat segera mengirim bantuan tim penyelamat setelah mendapat berita dari Kremlin, empat fari setelah musibah terjadi. Namun perjalanan itu sendiri memakan waktu antara satu sampai dua hari. Beberapa jam sebelum tibanya tim penyelamat Inggris dan Norwegia, seorang panglima angkatan Laut Rusia mengatakan bahwa seluruh awak kapal selam nuklir Kursk yang tergeletak di dasar Laut Barents selama seminggu dan mungkin telah tewas. Akhirnya memang benar, mereka semua telah tewas.
Sebuah prinsipa akan melahirkan kepentingan, dan kepentingan akan menentukan prioritas apa yang akan didahulukan. Putin, yang mengedepankan kepentingan politik, lebih mementingkan rahasia strategisnya ketimbang 118 nyawa kru kapal selam nuklir Kursk, yang sangat membutuhkan batuan di dasar perairan yang dingin di Laut Baretns. Orang yang berprinsip pada politik, akan memikirkan sesuatu yang bisa memberikan keuntungan secara politik, mereka yang berprinsip pada penghargaan pribadi, akan dan memprioritaskan sebuah keputusan yang akan mengangkat nama dirinya secara pribadi. Mereka yang berprinsip pada perkawanan, akan memperioritaskan sesuatu yang bisa melanggengkan persahabatan. Orang yang berprinsip pada persaingan dan sekaligus bisa mengangkat dirinya. Orang yang berprinsip pada kemenangan kelompok akan mementingkan dan mendahulukan kemenangan tim, meskipun harus mengorbankan kepentingan pribadinya. Pada intinya prinsip akan melahirkan prioritas. Dan orang yang bijaksana akan mengambil suatu keputusan yang mempertimbangkan semua aspek sebagai satu kesatuan tauhid atau prinsip keesaan.
Seringkali suara hati kita turut berbicara memberikan informasi yang maha penting dalam menentukan sebuah prioritas. Tetapi seringkali suara hati itu diabaikan oleh kepentingan dan nafsu sesaat atau kepentingan untuk memperoleh keuntungan jangka pendek, yaitu justru akan mengakibatkan kerugian jangka panjang. Atau menurut KH. Habib Adnan adalah mengambil jalan pintas yang akan mengakibatkan kerusakan di muka bumi. Bisikan Suara hati akan mengendalikan prioritas.
Incoming search terms for the article:

– Outbound Malang

– Outbound di Malang

– Outbound Training

Mencapai potensi hidup yang maksimal


Post by : Outbound Malang

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir,
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap
aspek kehidupanmu.

* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda.
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri

* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan.
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.

* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi…
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.

* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :” Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana.” Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.

* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri.
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita,
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,
sekarang juga !

Incoming search terms for the article:

* outbound malang

* outbound di malang

Artikel Motivasi : Lakukanlah Yang Terbaik Untuk Dunia

Artikel Motivasi : Lakukanlah Yang Terbaik Untuk Dunia

Post by : outbound di malang
“Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa”.

Manusia kadang berlaku tidak wajar tidak masuk akal dan egois. Namun, cintailah mereka. Jika kau berbuat kebaikan, motif dan ambisimu akan turut dipertanyakan. Namun, lakukanlah kebaikan.

Jika kau meraih kesuksesan teman palsu dan teman sejatilah yang kau dapatkan. Namun, raihlah kesuksesan.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, akan dilupakan esok hari. Namun, berbuatlah.

Kejujuran dan keterusterangan kadang membuatmu mudah diperolok. Namun, jujur dan berterus teranglah.

Manusia kadang berpura-pura lemah dan menjadi pengekor mereka yang sukses. Namun berjuanglah bagi mereka yang lemah.

Apa yang kau bangun bertahun-tahun, bisa jadi hancur dalam sekejap. Namun, teruslah berkarya.

Manusia yang memang butuh pertolongan mungkin malah menyerangmu jika kau bantu. Namun, bantulah mereka.

Lakukan yang terbaik untuk dunia.

Incoming search terms for the article:
– Outbound di Malang
– Outbound Malang

Artikel Motivasi:SIKLUS KEHIDUPAN DAN JAMINAN MASA DEPAN

Post by : Outbound Malang

Ia-lah yang menciptakan semula, Dan kembali (menghidupkan).

– Q.S. 85 Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang) ayat 13 –

Siklus kehidupan diciptakan tiga kali. Siklus pertama adalah alam Dzuriyah atau alam sebelum dunia. Siklus kedua adalah alam nyata, dan siklus ketiga adalamalam akhir atau kembali ke alam pertama. Inilah lingkaran siklus yang sesungguhnya atau life cycle. Siklus pertama adalah alam Dzuriyah, sebelum anda diciptakan, namun anda masih bisa mengenali alam inimelalui pemahaman tentang suara hati yang telah saya jelaskan pada pembahasan prinsip pertama, pada bagian sebelumnya. Anda masih bisa merasakan keindahannya melalui perenungan suara hati anda sendiri yang terdiri dari sembilan puluh sembilan dorongan suara Tuhan yang masih “membekas”. Contohnya, dorongan suara hati ingin selalu bersikap rahman dan rahim, ingin selalu indah, ingin selalu mulia, ingin selalu teratur, atau ingin selalu kekal atau kaya dan makmur. Itu semua masih tetap dirasakan hingga saat ini. Inilah rekaman suara hati dari alam ruh sebelumnya.
Siklus kedua, ketika manusia sudah dilahirkan ke muka bumi, dan ia ditugaskan untuk mensejahterakan bumi dengan model suara hati yang serba agung, kecerdasan otak serta pancaran indera. Kemudian Tuhan menyerahkan tugas yaitu sebuah bumi untuk dikelola. Kemudian manusia diberikan oleh-Nya sebuah buku pedoman atau buku manual tentang pengelolaan alam semesta, yaitu Al Qur’an Al Karim. Namun manusia sering lupa bahwa hidup di dunia adalah sebuah tugas mulia dan kepercayaan yang diberikan oleh Sang Pemilik alam semesta ini. Oleh karena, itu anda diminta untuk memberikan upaya terbaik yang anda miliki untuk mensejahterakan bumi. Tidak selayaknya anda mengahrapkan sebuah “surga” dengan cara menghindari diri atau melarikan diri dari sebuah tugas dan perjuangan untuk tidak hanya menegakkan kebenaran, namun juga menciptakan kemajuan.
Siklus ketiga, yaitu ketika fisik manusia sudah tidak berfungsi lagi. Maka otomatis ia akan kembali lagi ke alam pertama. Ia, tentu saja seperti lazimnya, harus mempertanggungjawabkan kepercayaan dan tugas yang pernah diemban untuk mengelolah bumi. Harapkan Sang Pemilik tentu saja agar anda berhasil melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya tugas anda rata-rata antara enam puluh sampai dengan tujuh puluh tahun. Begitulah seterusnya, sehingga suatu saat kelak bumi ini semakin sejahtera. Di mana idealisme suara hati sebagai ciptaan pertama menemukan bentuknya pada ciptaan kedua di alam nyata ini. Tidak mudah memang, karena tantangan dan rintangan berat pasti akan menghadang dan merintangi perjuangan kita. Kita pasti akan menghadapi lawan yang keras. Masih ingat perjuangan Rasulullah ketika menghadapi kaum Quraisy? Itulah misi Tuhan, dan itulah seni serta keindahan hidup yang sesungguhnya.

Apakah mereka menungguh sampai (azab) Allah datang kepada mereka dalam naungan awan gemawan denga para malaikat? Tetapi perkara telah diputuskan, dan kepada Allah dikembalikan segala urusan.

Incoming search terms for the article:

– Outbound Malang

– Outbound di Malang

– Outbound Training

Artikel Motivasi:RASA AMAN

Post by : Outbound Malang

…Barangsiapa mempersekutukan Allah, ia seperti orang jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.

– Q.S. 22 Surat Al Hajj (Haji) ayat 31 –

Johnny adalah seorang pimpinan di suatu perusahaan. Dia begitu dengan posisinya dan banyak orang menghormatinya. Namun krisis ekonomi melanda Indonesia, perusahaan tersebut goyah, pemilik perusahaan mengambil suatu keputusan untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Johnny adalah salah satu korban, dia masih belum bisa menerima kenyataan ini, kehilangan jabatan yang begitu dibanggakan, baginya bukan hanya soal jabatan tersebut tetapi juga “kehormatan” dirinya di tengah masyarakat. Johnny kehilangan kepercayaan diri.
Agus bekerja di suatu perusahaan bonafit, dimana lingkungan dan teman-temannya rata-rata memiliki mobilmewah. Agus merasa minder dan rendah diri. Dia kemudian berusaha sekuat tenaga untuk memiliki sebuah mobil mewah. Akhirnya impian itu tercapai meskipun sebenarnya anak dan istrinya masih menyewah sebuah kamar yang sempit. Namun, demi simbol kekeyaan tersebut di akhirnya membeli sebuah mobil mewah. Waktu terus berjalan dan teman-temannya yang umumnya para pengusaha sukses, semuanya seudah bergantian mobil yang lebih baru danlebih mewah. Mobil agus akhirnya ketinggalan zaman, karena ternyata mobil kebanggannya itu sudah tidak bisa dibandingkannya lagi sebagai simbol, Agus kembali kehilangan status dan kembali menjadi rendah diri.
Budi adalah seorang Bapak yang berbahagia, dia memiliki seorang istri dan dua orang anak. Semuanya yang dilakukan semata-mata untuk keluarganya. Namun pada suatu saat musibah datang, kedua anak kesayangannya menderita suatu penyakit yang belum ada obatnya, yaitu leukimia. Pertama-tama anak bungsunya meninggal, dua tahun kemudia anak sulungnya menyusul. Istrinya tidak bisa menerima kenyataan ini, sehingga pikiran dan mentalnya menjadi terganggu. Budi sungguh-sungguh frustasi, baginya hidup sudah tidak ada gunanya lagi. Ia akhirnya berhenti bekerja. kadang-kadang timbul di dalam pikirannya mengakhiri hidupnya sendiri.
Di dalam suatu lingkungan, kita banyak melihat bahwa begitu banyak orang yang melebihi diri kita dari segi harta benda, simbol, penghormatan, posisi jabatan dan tingkat sosial. Hal ini sering kali banyak membuat sebagian orang menjadi rendah diri, bahkan kehilangan keprcayaan diri. Tidak ada sebuah “pegangan” yang mampu memberikan kekuatan diri sejati, tidak ada satu pun “pedoman” atau “pegangan” yang dapat menandingi keyakinan akan Allah Yang Agung, yang dengannya kita mampu membangun kepercayaan diri yang mumpuni. Yaitu kepercayaan diri yang mampu secara kritis dan melakukan semacam filtering dan influencing terhadap lingkungan sekitar. Kekuatan iman mampu menjadi jalan tengah yang memadukan antara ilmu dan iman, dunia dan akhirat.
Rudi adalah seorang pengusaha otomotif di Bali. Memiliki beberapa cabang yang hampir tersebar di seluruh Bali. Saya pernah mengunjungi rumahnya yang sangat besar di bilangan Denpasar, ia seorang yang sangat dihormati. Beberapa waktu yang lalu saya mendengar berita bahwa dia baru saja masuk sumah sakit, terkena stroke. Diabaru saja terkena musibah. Uang tabungan yang disimpan di sebuah bank sebesar lima milyar rupian tidak bisa ditarik olehnya. Bank Summa dilikuidasi secara mendadak. Dia begitu rentan.
Iman memiliki seorang teman yang sangat dekat sekali, abun namanya. Mereka saling mempercayai dan menghargai, mereka begitu akrab. Kemudian atas dasar itu mereka membuat usaha yang bergerak di bidang makanan, “Pizza Kilat”. Namun dalam perjalanan usaha tersebut menghadapi kendala yang sangat berat. Akhirnya mereka memutuskan untuk pisah usaha. Persahabatan menjadi terganggu, karena sepotong pizza. Meskipun mereka mencoba untuk saling mendekati lagi, tetapi tetap tidak berhasil.
Saat ini dunia usaha di Indonesia sedang menghadapi badai yang luar biasa dahsyat, tingkat inflasi yang tinggi, nilai rupiah yang tidak menentu, daya beli masyarakat yang merosot tajam, harga-harga menjulang tinggi, dan tidak adanya kepastian hukum. Semua itu adalah pukulan yang sangat mematikan bagi dunia usaha. Banyak perusahaan yang gulung tikar atau mati suri. Korban PHK ada di mana-mana. Sebagaian besar korban merasa putus asa dan banyak yang melarikan diri ke narkotik. Hanya sebagian kecil yang mampu bangkit kembali, atau minimal bertahan. Usaha mereka memang hancur, namun prinsip mereka tetap kokoh, dan rasa tenteram tetap mereka miliki. Mereka mampu melihat dirinya sebagai suatu subyek dan mereka mampu untuk keluar dari problem diri sendiri.
Berprinsip pada sesuatu yang abadi adalah jawaban semuan permasalahan di atas. Konsep ini didukung oleh Stephen R. Covey: Rasa aman kita berasal dari pengetahuan bahwa, prinisp itu berbeda denganpusat-pusat lain yang didasari pada orang atau sesuatu yang selalu dan seketika berubah, prinisp yang benar tidaklah berubah. Kita dapat memegang prinsip tersebut. Prinsip tidak bereaksi terhadap apa pun. Prinsip itu kekal, tidak peduli apa pun yang terjadi, tidak akan goyah meskipun kehilangan jabatan, harta, orang yang disayangi, kawan, ataupun penghargaan, bahkan penyiksaan seperti yang dialami Bilan bin Rabah.
Setelah Prince Naseem Hamed petinju besar itu, dikalahkan secara mutlak oleh Antonio Barera, kemudian ia diwawancarai oleh seorang komentator TVKO, “Anda adalah petinju yang terbesar, apa pendapat anda tentang kekalahan ini?” Spontan dijawab oleh Hames, “The Greatest (yang terbesar) itu hanyalah Allah, bukan saya. Saya senang bisa menjalani pertarungan 12 ronde ini dengan selamat. Muhammad Ali pernah dikalahkan oleh Joe frazier namun ia bisa bangkit dan membalas kekalahannya”. (siaran langsung pertandingan tinju Naseem Hamed vs antonio Barera, SCTV, 18 april 2001). Kisah pertandingan tragis ini bisa mengajarkan makna besar di balik kekalahan Naseem. Yaitu kekuatan mental tauhid yang dimilikinya, jauh lebih berperan dibandingkan kekuatan fisiknya. Rasa aman abadi yang ada di dasar hati, yaitu La ilaha Illallaah.

“Yang berkata (dengan hati yang yakin), bila bencana menimpa dirinya. Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali.”

– Q.S.2 Surat Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 156 –

Incoming search terms for the article:

– Outbound Malang

– Outbound di Malang

– Outbound Training

INTEGRITAS

Post by : Outbound Malang

Dan (ingatlah) ketika berangkat pagi hari, kau tinggalkan keluargamu mengantarkan orang mu’min ke pos-pos pertempuran. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

– Q.S. 3 Surat Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 121 –

Saya teringat Garuda Sugardo, Direktur Teknik dan Rekayasa Telkomsel, ketika pertama kali perusahaan tersebut membangun jaringan telekomunikasi GSM. Pembangunan diawali dari propinsi Bali, sebelum masuk kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Saya menamakannya “serangan Mao Tse Tung”, mengepung dari desa ke kota, sebelum menggempur pesaingnya yang telah lebih dahulu berada di Jakarta. Saya pernah menemaninya bekerja sampai jam satu malam untuk memeriksa ‘coverage’ bersama dengan staf-stafnya yang setia dan sangat militan. Hal ini sering dilakukan olehnya bersama dengan salah seorang staf kepercayaannya, Rif’an. Saya bertanya: “Berapa kamu digaji sehingga mau bekerja seperti ini?” rif’an menjawab: “Saya tidak digaji sepeser pun selama tiga bulan ini.” Saat itu Telkomsel memang baru saja berdiri, tetapi mereka langsung menggebrak namun tetap didukung oleh para karyawannya. Mereka rela berkorban, luar biasa.
Ketika kami sedang berada di ruang Kandatel (Kantor Daerah telekomikasi Denpasar) saya mengajukan pertanyaan kepada Garuda, “Mengapa anda tidak bekerja saja di suatu perusahaan GSM yang menawarkan gaji satu milyar rupiah?” (saya tahu karena memang ada yang menawarkan). Garuda menjawab: “Saya berada di sini karena tradisi perjuangan Telkomsel!” Dalam hati saya akui bahwa memang mereka semua sangat militan dan heroik dan membuat lawannya menjadi gentar. Mereka bekerja sungguh-sungguh layaknya mengerjakan suatu tugas suci. Mereka telah bekerja dengan hati mereka. Dalam waktu singkat telkomsel menjadi perusahaan GSM dengan jangkauan yang terluas di Indonesia. Inilah sebuah contoh integritas, bekerja secara total, sepenuh hati dan dengan semangat tinggi yang berapi-api. Sebagai kenang-kenangan Garuda sugardo memberikan saya sebuah nomer cantik GSM yang berakhiran nomer ‘triple one’.
Mereka yang tedorong kebutuhan untuk meraih prestasi selalu memcari jalan untuk menemukan sukses mereka. Bagi kebanyakan orang, yang dimaksudkan adalah uang. Mereka sering mengatakan bahwa uang tidak begitu penting dibandingkan umpan balik tentang seberapa baik hasil kerja mereka. Seperti kata seorang ‘entrepreneur’ asal California, “Uang bukan masalah utama bagi saya; itu hanya cara untuk mengingat dan mencatat keberhasilan.” Yang lain menyebut buku rapor.

Sebab sungguh, bersama kesukaran ada keringanan. Sungguh, bersma kesukaran da keringanan. Karena itu, selesai (tugasmu), teruslah rajin bekerja. kepada Tuhanmu tunjukan permohonan.

– Q.S. 94 Surat Alam Nasyroh (Bukankah Telah Kami Lapangkan) Ayat 5-8 –

Incoming search terms for the article:

outbound malang

outbound di malang

× Dapatkan Penawaran