Games Outbound : Tebak Batu

Post by : Outbound Malang
A. Tujuan Permaianan:
1. Bermain strategi
2. Melatih kerja kelompok

B. Alat:
1. Batu
2. Tali untuk garis pembatas antara dua kelompok

C. Pelaksanaan:
1. Peserta dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing beranggotakan 8-10 orang
2. Kedua kelompok saling berhadapan membentuk satu barisan dan sejajar dengan kelompok lain.
3. Masing-masing peserta dalam menunjuk pemimpin kelompok yang berperan dalam menempatkan batu pada salah satu tangan anggota kelompoknya
4. Peserta lawan menebak keberadaan batu pada anggota kelompok yang membawa batu
5. Jika tebakan benar, maka permainan beralih ke kelompok yang lain. Tetapi, apabila tebakan salah, maka peserta yang memegang batu maju satu langkah.

D.Peraturan:
Kelompok pemenang adalah kelompok yang berhasil sampai pada garis pembatas lebih dulu.

Incoming search terms for the article:
– Outbound Malang
– Outbound di Malang
– Outbound Training

Artikel Motivasi: Olimpiade Yang Istimewa

Post by : Outbound di Malang

Beberapa tahun lalu, diadakan olimpiade khusus orang-orang cacat di Seattle. Saat itu dilakukan pertandingan lari jarak 100 meter. Sembilan pelari telah bersiap-siap di tempat start masing-masing.
Ketika pistol tanda pertandingan dinyalakkan, mereka semua berlari dengan wajah gembira menuju garis finish dan berusaha untuk memenangkan pertandingan. Kecuali, seorang pelari, anak lelaki, tiba-tiba tersandung dan terjatuh berguling beberapa kali. Ia lalu menangis. Delapan pelari mendengar tangisan anak lelaki yang terjatuh itu. Mereka lalu memperlambat lari mereka dan menoleh ke belakang. Mereka semua berbalik dan berlarian menuju anak lelaki yang terjatuh itu. Semuanya, tanpa terkecuali.
Seorang gadis yang menyandang cacat keterbelakangan mental menunduk, memberikan sebuah ciuman padanya dan berkata,”Semoga ini membuatmu merasa lebih baik.” Kemudian kesembilan pelari itu saling bergandengan tangan, berjalan bersama menyelesaikan pertandingan garis finish. Seluruh penonton yang ada di stadion itu berdiri, memberikan salut selama beberapa lama. Mereka yang berada di sana saat itu masih saja tak bosan-bosannya meneruskan kejadian ini. Tahukah anda mengapa? Karena di dalam diri kita yang terdalam kita tahu bahwa: dalam hidup ini tak ada yang jauh lebih berharga daripada kemengan bagi kita semua. Yang terpenting dalam hidup ini adalah saling tolong menolong meraih kemenangan, meski kita harus mengalah dan mengubah diri kita sendiri

Incoming search terms for the article:

* outbound malang

* outbound di malang

LANGKAH MENENTUKAN PRIORITAS

Post by : Outbound Malang

“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat beribadah, orang yang memberi nafkah, dan orang yang berdoa memohon ampun sebuah fajar menyinsing.”

– Q.S. 3 Surat Ali ‘Imran (Keluarga Imran) Ayat 17 –

Berdasarkan diagram kepentingan dan prioritas tersebut, maka kesibukan dibagi menjagi tiga jenis kelompok. Kelompok yang sibuk mengisi waktu, kelompok yang sibuk pertengahan, danb kelompok yang sibuk mencapai tujuan:

Kelompok sibuk pengisi waktu, melakukan kegiatan sepele yang memboroskan waktu tetapi tidak penting. Kegiatan ini biasanya tidak memiliki tujuan jangka panjang. Mereka tidak tahu ke mana melangkah, di dalam pikiran mereka, mereka merasa sudah mencapai tujuan hidup, namun ibarat orang yang jalan di tempat, mereka tidak kemana-mana. Mengalir saja seperti air dan sibuk menyalahkan nasib. Kelompok ini juga selalu tampak sibuk. Namun sebenarnya mereka tidak produktif sama sekali. Pekerjaan tanpa visi dan misi adalah pebuatan sia-sia. Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa tanda bai keislaman seseorang ialah meninggalkan perbuatan yang sia-sia (H.R. Turmudzi).

Kelompok pertengahan, adalah kelompok yang melawan gelombang lautan.pekerjaan mereka terus-menerus mengatasi krisis dari hari kehari. Terus-menerus mengerjakan masalah mendesak. Bekerja seperi ini biasanya lebih mudah karena masalahnya sudah jelas di depan mata dan tidak memerlukan visi. Lama kelamaan dia akan terperosok juga pada rutinitas pekerjaan yang kurang penting, tetapi mendesak. Kelompok itu tidak akan cepat maju, karena tidak memiliki visi inisiatif. Prinsipnya sederhana saja, selesaikan masalah-masalah yang timbulkemudian beristirahat. Merekaa tidak ke mana-aman tetapi merasa dirinya sudah melakukan banyak hal secara maksimal. Tidak ada kemajuan yang berarti. Karena ia tidak memiliki visi yang kuat, mereka menjadi korban lingkungannya sendiri. umumnya mereka sering mengeluh dengan mengatakan: “Saya sudah bekerja maksimal tetapi hasilnya begini-begini saja, kurang apalagi saya.”

Kelompok pencapai tujuan, adalah orang yang sudah memiliki tujuan hidup yang jelas. Setiap langkah yang diambil adalah pengejawatan dan visinya. Kelompok ini selalu merencanakan langkah-langkah yang dibuatnya secara tujuan jangka pendek, yang bisa dicapai secara realitis, dalam jngka waktu tertentu. Dia selalu mematuhi visinya, dan visi tersebut menjadi auto pilot-nya. Suara hati terus dihidupkan sebagai radar kecerdasan hati yang mampu mendeteksi mana yang boleh danmana yang tidak boleh dilakukan. Kelompok ini mampu menentukan skala prioritas berdasarkan visi, prinsip, dan suara hati secara bijaksana.

Zero Mind 4:
Dengarlah suara hati, peganglah prinsip “karena Allah”, berpikirlah melingkar, sebelum menentukan kepentingan dan prioritas (99 Thinking Hats).

“Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan perbuatan apa yang telah dilakukannya, sebagai persediaan untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah tahu benar apa yang kamu lakukan.”

– Q.S. 59 Surat Al Hasyr (Pengusiran) Ayat 18 –
Incoming search terms for the article:

Outbound Malang

– Outbound di Malang

– Outbound Training

PENGALAMAN

Post by : Outbound Malang

dan hendaklah ada di antara kamu suatu umat yang menyeruh berbuat kebaikan, dan menyuruh orang melakukan yang benar, serta melarang yang mungkar. Merekalah orang yang mencapai kejayaan.

– Q.S. 3 surat Ali ‘Imran (Keluarga Imran) ayat 104 –

sebuah ilustrasi dari sebuah pengalaman itu sendiri, adalah ketika saya mewawancarai seorang Presiden Direktur PT. Asuransi Jiwa Bakrie, 20 Juli 2000 yang lalu. Alasan saya memilih beliau, sebut saja “DS”, karena karirnya yang beranjak dari bawah sekali. Mulai berjarir tahun 1963 di BNI, selanjutnya selama tujuh tahun di Citibank sejak 1968. Pada tahun 1981 dipercaya menjadi Vice President di Bank Niaga, tahun 1986-1991 sebagai Wakil Presiden Direktur di Bank Utama. Tahun 1991 hingga tahun 1997 menjabat Direktur merangkap komisaris di BII, sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Asurasnsi Jiwa Bakrie. Suatu perjalanan karir di mana dia mampu terus berada di puncak. Paling istimewa lagi adalah dia mulai berkarir dengan hanya bermodal ijazah SMA saja.
Selama perjalananya memimpin beberapa perusahaanm DS selalu menghadapi permasalahan yang hampir sama, apabila hendak melakukan suatu perbaikan atau perombakan manajemen, yakni pola berpikir para karyawannya yang selalu merujuk pada sebuah pengalaman lama. Mereka selalu berkata: “Dari dulu juga begini, tidak apa-apa kok!”
Saya akan kemukakan salah satu contoh belenggu pikiran yang berhasil dirombak olehnya. Sebuah contoh sederhana: kebiasaan melipat surat yang salah, karena tidak diukur dahulu sebelum dilipat, kemudian bekas lipatan itu diluruskan lagi, sehingga lipatan yang salah tersebut meninggalkan bekas pada surat. Hal ini menurutnya akan menimbulkan efek negatif bagi para nasabah bank ketika melihat bekas garis lipatan yang tidak rapi tersebut dan bisa berdampak besar bagi Bank, yaitu hilangnya rasa kepercayaan para nasabah yang dikelolahnya. Cetusan suara hati itu kemudian menjadi kebiasaan di BII, dengan adanya tanda untuk melipat surat. DS telah memanfaatkan suara hatinya, dorongan utnuk lebih sempurna, di saat karyawan-karyawannya saat itu masih terbelenggu oleh pengalaman dan kebiasaan lama yang membuat mereka tak bisa berpikir merdeka dan tak mampu berpikir lebih maju.
Kisah lain DS, pada saat memimpin di sebuah bank swasta. Karyawannya terbiasa mengirimkan surat dalam dua lembar kertas. Pada lembar kedua isinya, “Demikian, terimah kasih” dan sebuah goresan tanda tangan. Kebiasaan penghematan yang dibuat olehnya ternyata sangat luar biasa. Katakan saja, seandainya ada satu juta nasabah, yang setiap bulan harus dikirimi surat pemberitahuan, artinya satu tahun menjadi 1 juta x 12 = 12 juta lembar! Kalikan saja dengan Rp. 250 untuk harga perlembar surat. Penghematan 230 x 12 juta lembar = 3 milyar rupiah. Seandainya hal ini sudah dilakukan sepuluh tahun yang lalu maka penghematan yang seharusnya terjadi adalah 30 miliar rupiah. Ini suatu contoh harga sebuah suara hati. Dan inti permasalahannya, mengapa hal ini tidak mampu ““ilihat””oleh karyawan yang bertanggung jawab terhadap surat-surat tersebut. kEmbali, pengalaman dan kebiasaanlah yang telah membelenggu hati dan pikiran, yang akhirnya mengakibatkan kerugiaan luar biasa.
Pemikiran seperti ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi. Sehingga ia tidak bisa lagi melihat dan menilai sesuatu secara obyektif, apalagi pengalaman atau budaya tersebut dimiliki secara kolektif, maka suatu pemikiran akanmenjadi suatu paham. Contohnya, kejadian Nicolaus Copernicus, Kepler dan Galileo Galilei yang dihukum dan ditentang karena menemukan teori “Matahari-Sentris”.
Pengalaman kehidupan dan lingkungan akan sangat mempengaruhi cara berpikir seseorang yang berakibat pada terciptanya sosok manusia hasil pembentukan lingkungan sosialnya. Bisa dibayangkan apabila ia berada pada lingkungan sosial yang buruk, maka ia pun akanmenjadi seseorang seperti lingkungan itu. Sebagai contoh, seorang anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang (acceptance) dan keakraban dalam lingkungan keluarga, ia akan belajar hidup penuh dengan cinta dan bersahabat. Berbeda dengan lingkungan yang penuh celaan, hinaan, permusuhan, yang hanya akan menghasilkan manusia-manusia dengan pribadi labil dan kurang bermoral. Dalam suatu hadits pun dijelaskan tentang perumpamaan kawan yang baik dan buruk:

Bagaikan pembawa misik (kasturi), dengan peniup api tukang besi, maka yang membawa misik, adakalanya memberimu atau anda membeli padanya, atau mendapat bau harusm darinya. Adapun peniup api tukang besi, jika tidak membakar bajumu, atau anda mendapat abau busuk daripadanya.

– H.R. Bukhari dan Muslim –

Pengalaman-pengalaman hidup, kejadian-kejadian yang dialami juga sangat berperan dalam menciptakan pemikiran seseorang, sehingga membentuk suatu “paradigma” yang melekat di dalam pikirannya. Seringkali paradigma itu dijadikan sebagai suatu “kaca mata” dan sebuah tolok ukur bagi dirinya sendiri, atau untuk menilai lingkungannya. Hal ini jelas akan sangat merugikan dirinya sendiri atau bahkan orang lain. Ini akan sangat membatasi cakrawala berpikir, akibatnya ia akan melihat segala sesuatu secara sangat subyektif, ia akan menilai segalanya berdasarkan “frame” berpikirannya sendiri, atau melihat berdasarkan bayangan ciptaannya sendiri, bukan melihat sesuatu secara riil dan obyektif. Ia akan menjadi produk dari pikirannya. Ia akan terkungkung oleh dirinya sendiri. Kadang ia tidak menyadari sama sekali bahwa alam pikirannya itu sudah begitu terbelnggu.
Prinsip yang benarlah yang akan melindungi diri kita dari pengaruh pengalaman hidup, bukan “proaktif”, karena proaktif barulah sebuah metode untuk melihat sesuatu secara berbeda. Melihat sesuatu secara proaktif tanpa diland

Artikel Motivasi : Si Jujur & Si Berani

Post by : Outbound Malang

Seorang raja yang memasuki usia senja ingin mencari penggatinnya. Berbeda dengan kebiasaan, ia tak menunjuk anak-anak mapupun pembantu terdekatnya. Ia justru memanggil para pemuda di negeri itu dan berpidato di hadapan mereka. “Aku akan mengadakan sayembara. Kalian semua akan mendapatkan sebuah biji. Tanamlah biji ini, rawatlah dan kembalillah setahun lagi dengan tanaman kalian masing-masing. Bagi yang memiliki tanaman terbaik akan langsung ku tunjuk menjadi raja menggantikanku!”
Seorang pemuda bernaman Badu terlihat antusias. Ia menanam biji itu, dan menyimbuh araminya tiap hari. Tapi sampai sebulan berlalu belum tumbuh apa-apa. Setelah 6 buln, para pemuda mul;ai membicarakan tanman mereka yang tumbuh tinggi, namun pot Badu masih kosong. Badu tak mengatakan apapun pada teman-temannya. Ia tetap menunggu bijinya tumbuh.
Setahun berlalu. Semua pemuda membawa tanamannya kepada raja. Semula Badu enggan, namun ibunya mendorongnya pergi dan berbicara apa adanya,. Raja menyambut para pemuda seraya memuji tanaman yang mereka bawa. “ Kerja kalian luar biasa. Tanaman kalian bukan main indahnya . Aku akan menunjuk seorang dari kalian menjadi raja yang baru!”
Tiba-tiba raja yang melihat Badu berdiri dibelakang memanggilnya. Badu panic, “ Jangan-jangan aku akan dibunuh,” pikirnya. Suasana kontan ricuh dengan ejekan dan cemoohan hadirin menyaksikan potnya yang kosong. “ Diam semuanya!” teriak raja. Ia menoleh pada Badu, kemudian mengumumkan , “ Inilah raja kalian yang baru!” Semua terkejut
Bagaimana mungkin orang yang gagal yang menjadi raja? Raja melanjutkan, “ Setahun yang lau, aku member kalian sebuah biji untuk ditanam. Tapi yang kuberikan adalah biji yang sudah dimasak dan tak dapat tumbuh. Kalian semua telah menggantinya dengan biji yang lain. Hanya Badu yang memiliki kejujuran dan keberanian untuk membawa pot dengan biji yang kuberikan. Karena itu dialah yang kuangkat menggantikanku!
Ada 2 kata penting yang dapat diambil dari cerita diatas. Pertama, kejujuran. Inailah dasar perilaku seseorang. Di jaman Nabi, ada seseorang yang bertobat dan ingin menata dirinya.
Tips nabi sederhana saja, “ Jangan Bohong!” Orang ini senang karena Nabi tak melarang hal-hal yang lain. “ Kalau cuma janagan bohong sih mudah,”pikirnya. Maka ia pun melaukan apa yang biasa dilakukannya. Ia mau mencuri, tapi berpikir, “ Bagaiman kalau tetanggaku menanyakan asal-usul harataku ini?” Ia pun membatalkan niatnya. Ia ingin berselingkuh, tapi berpikir, “Bagaiamana kalau nanti keluargaku menanyakan kemana aku pergi?” Lagi-lagi ia mengurungkan niatnya. Begitulah seterusnya. Setiap ingin melakukan maksiat ia kontan membatalkannya.
Jadi kejujuran akan membawa perubahan mendasar pada diri seseorang. Tapi tanpa keberanian, kejujuran takkan membawa perubahan bagi orang banyak. Kejujuran hanya menghasilakan pengikut bukan pemimpin. Untuk bisa merubah masyarakat dibutuhkan keberanian. Masalahnya, dari manakah datangnya keberanian? Keberanian datang kalau kita mampu menaklukkan rasa takut ini. Rasa takut inilah sumber segala macam kejahatan di dunia ini. Contohnya, perasaan marah. Sebenarnya, hanya jika Anda merasa takutlah Anda akan marah. Teruskan renungan Anda. Telusurilah rasa takut yang tersembunyi di balik kemarahan Anda. Apa yang Anda takuktkan hilang dan direnggut dari diri Anda? Ketakutan itulah yang membuat Anda marah. Rasa takut yang ada menunjukkan bahwa kita belum mandiri. Kebahagiaan dan rasa aman kita masih bersumber pada sesuatu di luar diri kita.
Incoming search terms for the article:

* outbound malang

* outbound di malang

Artikel Motivasi : Mengenali Wanita

Post by : outbound malang

Kawan, perhatikan orang-orang yang di sekitar kita. Terutama fisik mereka. Jika dari kita atau mereka menginginkan bentuk bibir yang cantik, maka kata-kata yang muncul dari mulut kita adalah kata-kata yang baik. Jika dari kita atau mereka menginginkan bentuk mata yang elok, maka kita harus memperoleh kebaikan-kebaikan dari setiap yang kita jumpai. Jika dari kita atau mereka mengharapkan tubuh mereka langsing dan kurus, maka bersiaplah untuk berbagi makanan dengan orang-orang yang lebih memerlukan dan kelaparan. Jika dari kita atau mereka ingin sekali memiliki tubuhnya nampak indah, maka berjalanlah kalian dengan rendah hati dan memiliki pengetahuan yang luas,s ehingga kita tidak akan berjalan sendirian tetapi juga mengajak orang lain. Tetapi kawan, tahukah kalian? Keelokan wanita tidaklah terletak pada hal-hal yang seperti sudah disebutkan dia tas, tetapi dimana ia bisa meliaht sesuatu dari sisi lain. Mereka yang bisa memandang dunia, sebagai letak pintu menuju ke setiap hati manusia dimana cinta bisa mengembang. Bahkan bukan hanya pada kehalusan kulit wajah, tetapi pada halusnya budi pekerti dan tulusnya cinta yang terhadap orng di sekitar mereka.

Incoming search terms for the article:

* outbound malang

* outbound di malang

× Dapatkan Penawaran